Komisi VI Dorong Pembangunan Potensi Wisata di Provinsi Maluku

30-10-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR Melani Leimena Suharli saat bertukar cenderamata usai pertemuan dengan sejumlah Dirut BUMN dalam rangka Kunjungan Kerja Komisi VI DPR. Foto: Eki/nvl

 

Anggota Komisi VI DPR Melani Leimena Suharli meminta potensi laut yang ada di Provinsi Maluku didukung oleh kesiapan kapal untuk pendistribusian atau pengeksporan ke negara-negara lain. Melani mengapresiasi ekspor ikan dari Provinsi Maluku yang meningkat sangat signifikan di saat Provinsi lainnya mengalami penurunan.

 

Selain itu, Melani juga meminta pemerintah melalui BUMN-nya agar terus mengembangkan potensi wisata yang ada di Maluku, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat setempat baik secara langsung maupun tidak langsung. 

 

“Jadi semuanya harus bersinergi, baik dari ASDP, Pelni, Aviasi, Angkasa Pura dan yang lainnya. Juga UMKM setempat perlu dilibatkan. Agar semua program bagus yang dijalankan juga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Maluku,” ujar Melani usai pertemuan dengan sejumlah Dirut BUMN dalam rangka Kunjungan Kerja Komisi VI DPR ke Provinsi Maluku, Jumat (28/10/2022).

 

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohammad Hekal meminta Kementerian BUMN untuk memberikan penugasan-penugasan khusus kepada setiap BUMN untuk menggarap potensi wisata yang ada di Provinsi Maluku. Hekal mengapresiasi pengidentifikasian titik-titik potensi wisata yang telah dilakukan masing-masing BUMN, namun menurutnya hal itu tidak akan berarti apa-apa jika tidak segera ditindaklanjuti secara prosedural.

 

“Maka kita tadi undang Aviasi dan Pariwisata, supaya ada kejelasan dan penugasan spesifik BUMN mana yang kerjain apa, melalui holding atau melalui sub-holdingkah, untuk melaksanakan eksekusi daripada pembangunan destinasi-destinasi wisata,” ujar Muhamad Hekal.

 

Anggota Fraksi Gerindra itu menyebut, saat ini Pemerintah sedang fokus pada wisata-wisata prioritas, namun menurutnya tidak juga berarti meninggalkan atau mengenyampingkan potensi wisata lainnya. Apalagi saat ini sedang dalam momentum pemulihan pasca COVID-19.

 

“Kita bisa lihat dari sisi mana yang investasinya bisa relatif lebih ringan tapi lebih cepat mendapatkan hasil untuk masyarakat. Mudah-mudahan sektor pariwisata bisa menjadi sektor yang termasuk paling cepat karena investasinya relatif agak kecil. Apalagi Maluku ini kan punya potensi diving, snorkling yang luar biasa biasa bagus," urai Hekal. (eki/aha)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...